Jumat, 29 Maret 2013

Tour De Kampung Inggris Part 1

Sebuah catatan perjalanan baru di bumi Jawa Timur pun dimulai...... ^^
      Tepat tanggal 24 Januari 2013, saat liburan UAS semester ganjil aku pun melakukan perjalanan ke timur untuk mengikuti program TOEFL di Kampung Inggris Pare, Kediri, Jatim. Sebenarnya sih sudah setahun yang lalu berniat ke Kampung Inggris. Namun, ada banyak hal yang menjadi halangan dan amanah di kampus, sehingga keberangkatanku tahun lalu tertunda. Alhamdulillah akhirnya kesampean juga tahun ini.. :D
Kamis, 24 Januari 2013 pukul 06.00 aku berangkat dari stasiun lempuyangan menuju stasiun Kediri bersama    temenku Sabila dan Maulina adiknya. Dan seperti yang ku duga kereta datangnya terlambat sehingga kita pun harus menunggu lama. Saat berbincang2 dengan sabil mengenai gimana caranya ke pare dan lalala.., tiba2 ada seorang cewek yang menghampiriku. saat ku ajak kenalan, ternyata dia namanya lala dari UNS yang ternyata pingin ke pare dan ga ngerti juga gimana rute kesananya.. Akhirnya lala memutuskan bareng dengan kami untuk ke pare bersama-sama sepanjang perjalanan. * Padahal sebenarnya aku pun ga tahu cara kesananya.. :D
       Berbekal tekat yang bulat, akhirnya saat mau masuk kereta, aku dipertemukan dengan mas azmi TF 2009 dan mbak Ida TF 2008 serta Dicky TI 2011, Terkejut sekaligus bersyukur karena dipertemukan dengan banyak teman dari UGM yang ingin pergi ke Kampung Inggris juga..  6 jam pun terlewati, akhirnya kita serombongan tiba di stasiun kediri. Saat berencana ingin sholat dhuhur di stasiun, tiba-tiba dapet sms dari mas didik TF 2009, kurang lebih sms nya " Niqla mau ke kampung inggris yaa? mau ke pare naik apa? naik charter mobil aja, ini saya dan azmi sudah di depan stasiun mau nyari charter mobil. "
Subhanallah, akhirnya dipermudah lagi jalan ke pare. tiba2 mas didik sms dan menawarkan bantuan. Akhirnya selesai sholat kami pun langsung menuju depan stasiun, dan dikejutkan dengan adanya mas didik dan mita yang menyambut kedatangan kita di kota mereka KEDIRI..
     Kira-kira sekitar 1 jam dari stasiun kediri ke kota pare.. dan akhirnya sampailah kita ke Kampung inggris.. *yeeyy !!! walaupun ternyata tempatnya tidak seperti yang saya bayangkan :D
Dilanjutkan dengan registrasi ke PEACE *Quantum Girls* untuk camp cewek dan dilanjutkan registrasi ke office GLOBAL ENGLISH untuk kursus TOEFL nya. kemudiaaan lanjut berkenalan dengan teman-teman satu Camp dan langsung jalan-jalan keliling pare... :D
to be Continued...

Saudaraku, Yuuk Mari Kita Berprestasi :)


“Kesalahan terbesar yang dapat dibuat oleh seseorang adalah
tidak melakukan apa-apa”
 
(Maxwell)
Setiap manusia pasti memiliki cita-citanya masing, karena cita-cita adalah hal yang fitrah bagi manusia. Cita-cita itu suci, penuh harapan dan memiliki energi yang besar. Dia mampu membuat seseorang mengeluarkan kualitas terbaiknya dan meraih prestasi. Namun meskipun tiap manusia memiliki cita-cita, ada satu hal yang membedakan antara tiap manusia, yaitu seberapa besar usahanya dalam menggapai cita-cita dan prestasi tersebut. Ada yang hanya sekedar angan-angan, ada juga yang menggebu untuk mendapatkannya.
Berbicara tentang cita-cita memang tak lepas dari prestasi. Karena prestasi adalah buah keberhasilan dari usaha kita menggapai mimpi dan cita-cita. Prestasi sebenarnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri seorang muslim, dari diri kita. Karena dalam Islam pun kita diperintahkan untuk selalu melaksanakan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin. Yang perlu diperhatikan adalah, prestasi yang sejati merupakan buah dari usaha yang istiqomah. Dia tidak muncul dengan dipaksakan, tetapi melalui proses yang ikhlas dan bertahap. Dia tidak muncul dari hati yang oportunis, tapi dari hati yang memiliki tujuan mulia.
Apakah sulit menjadi manusia yang berprestasi? Percayalah selalu bahwa,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Al-Insyirah : 6)
Percayalah bahwa kita akan selalu mampu melaksanakannya. Buang segala pikiran negatif yang ada, dan ubah semuanya menjadi pikiran positif. Karena sesungguhnya, semuanya itu bersumber dari diri kita sendiri. Yakinilah bahwa masalah tak akan membiarkan kita tetap diam di tempat. Ia akan membawa kita maju seiring meningkatnya kualitas kita, atau bahkan mundur, seiring dengan keputusasaan kita. Apakah kita akan gagal atau berhasil, sekarang semuanya tergantung pada diri kita.. Untuk naik tingkat dan meraih prestasi, pasti memang akan ada banyak cobaan yang harus dilalui, namun, janganlah jadikan masalah itu melebur bersama diri kita. Letakkan masalah itu terpisah dari diri kita, dan yakinilah bahwa masalah itu bukan berasal dari diri kita. Contohnya, ketika kita mungkin mendapatkan hasil yang buruk saat ujian, jangan pernah sekalipun menganggap bahwa diri kitalah yang bermasalah. Letakkan ketidakbisaan itu di luar diri kita, dan identifikasi mengapa hal tersebut terjadi. Karena percayalah saudaraku, setiap manusia difitrahkan untuk berprestasi. Kita adalah makhluk yang paling sempurna, we are the miracles! Sehingga saat ini yang kita butuhkan adalah melepaskan mukjizat yang ada dalam diri kita..
“Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tak memperhatikan?”(Adz-Zariyaat : 21)
Lalu, yang menjadi pertanyaan, mengapa kita harus berprestasi? Bukankah dengan menjadi orang biasapun kita akan tetap bisa hidup bahagia? Lebih lagi, bukankah kita tetap akan bisa memasuki surgaNya? Naudzubillahi min Dzaliq! Pemikiran semacam inilah yang harus kita singkirkan jauh-jauh. Allah SWT telah menkaruniakan pada kita semua akal yang luar biasa. Bahkan dalam QS. At-Tin ayat 4 Allah berfirman bahwa kita, manusia, diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kita adalah makhluk terbaik! Bahkan melebihi malaikat, jin dan syaitan. Betapa berdosanya kita bila kita menyia-nyiakan potensi akal yang telah diberikanNya dan menyerah begitu saja oleh tubuh yang malas. Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menyiratkan bahwa kita harus menjadi pribadi yang berprestasi, pribadi yang berusaha untuk terus mendapatkan yang terbaik di dunia dan akhirat. Seperti contohnya ayat berikut ini
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Ali Imron : 110)
Ayat ini sungguh menjelaskan bahwa kita adalah umat yang TERBAIK. Jadi, apa yang kita ragukan? Kemudian dalam ayat berikut ini,
“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (QS. An-Najm : 39)
Jelas Allah SWT menyiratkan bahwa kita harus melakukan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Makna dari kedua ayat di atas dapat digabungkan, bahwa untuk menjadi umat yang TERBAIK, kita harus melakukan yang TERBAIK pula dalam setiap pekerjaan kita. Perhatikan, betapa agama ini mengajarkan kita untuk terus berprestasi. Betapa agama ini menyuruh kita untuk menjadi orang yang kuat untuk dunia dan akhirat. Ya, karena agama ini adalah agama para pejuang. Rasulullah SAW tak akan pernah berhasil membawa islam menuju kegemilangannya di masa lalu tanpa adanya perjuangan demi mendapatkan hasil terbaik dariNya. Mereka tak akan pernah memenangkan setiap perang yang jumlah musuh selalu jauh berkali lipat tanpa adanya semangat juang yang tinggi. Itulah yang harus sama-sama kita teladani dari Rasulullah dan para shahabat. Karena umat ini tak akan pernah maju tanpa adanya individu-individu yang kuat untuk berjuang dan berprestasi di jalanNya. Sesuatu yang dirasa hilang dari umat ini di zaman sekarang.
Karena itu, mulailah dari sekarang saudaraku! Impikan semua hal yang kau ingin raih di dunia ini, isi pikiranmu dengan fitrah yang telah diberikanNya. Jangan pernah membatasi cita-citamu, karena batasan hanya akan memutus harapan. Pikirkan saja semua hal yang ingin kau raih di dunia ini, penuhi otakmu dengan hal itu dan jadikan itu sebagai penyemangat di setiap langkah harimu… Yang terpenting, lakukan ini untuk masyarakat sekitarmu, untuk agamamu dan untuk Allah SWT, demi masa depan Islam yang gemilang. Insya Allah, Dia akan memberikan kita jalan walaupun kita tak menyangkanya. Karena itu, Saudara-Saudariku, mari kita berprestasi!
…Biarkan keinginan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.
Dan sehabis itu yang kamu perlu hanya kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebing banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
leher yang akan lebih sering melihat ke atas.
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja..
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…
Serta mulut yang akan selalu berdoa..”
Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan,
bukan Cuma seonggok daging yang hanya punya nama. 

Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya,
bukan seorang pemimpi saja,
bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan,
mengikuti arus dan kalah oleh keadaan.
Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun…
Dan kamu tak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.
(Dikutip dari 5 cm, dengan sedikit perubahan :D )

Jumat, 08 Maret 2013

Infinitely Yours

Orang Bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan.
 Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? 
Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya? 

 Kita Bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan. 
 Sekeras apapun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri dan menjauhkan hati,
 pada akhirnya akan bertemu kembali.

 Kau tak percaya takdir, aku pun tidak.
 Karenanya, hanya ada satu cara untuk membuktikannya……. 
 Kau, aku dan perjalanan ini..... :)

                                         

                                                                    -Infinitely Yours-

Template by:

Free Blog Templates