Kamis, 13 Juni 2013

Sebuah refleksi di Usia Ke- 21 :)


Seminggu yang lalu, 8 Juni 2013. saya genap berusia 21 tahun. Waah, saya sudah tua ya ? saya sudah melewatkan masa-masa remaja yang dulu saya alami juga. Kalau masalah dewasa atau tidak, itu relatif. Semoga saja semakin bertambah usia, kedewasaan itu tumbuh juga. Ngomong-ngomong, apa yang bisa saya maknai dari usia yang tak muda lagi ini? Jawabnya ya banyak sekali.
Alhamdulillah, tak terasa usia ini kini terus mengalir. Berkurang dari yang telah ditentukanNYA. Bertambah dari awal kelahirannya. Kini nafas yang masih tersisa ini menjadi bagian yang harus senantiasa diperhitungkan. Karena entah kapan nafas ini akan berhenti. Tugas yang telah usai. Jatah yang takkan kembali. Dan sebuah pertangungjawaban yang menanti.
Tidak tahu, entah kapan itu akan terjadi. Karena bersembunyi di balik benteng yang kokohpun akan terkejar. Di tempat yang paling nyamanpun akan didatangi. Karena ia datang tanpa kompromi. Sebuah cita-cita kematian yang perlu di persiapkan. Adakah diri ini mencita-citakan syahid karena Allah???
Lokasi dimana aku tinggal, tidak luput dari sebuah bencana. Dari kematian. Lihatlah. Berkali-kali gempa mengguncang. Angin badai yang menyapa, banjir yang melanda, dan sebuah peristiwa tiba-tiba yang aku sendiri tidak tahu apa itu.
Umurku oh umurku... ku tidak tahu sampai kapan engkau membersamaiku. Disaat kebersamaan denganmu aku akan berjalan dengan gontai, oleng, dan hilang keseimbangan dan pegangannya tatkala mengetahui bahwa penguasa dibumi senantiasa menguntit dan mengawasiku melalui mata-mata dan intel, baik disaat ku bergerak maupun diam. Itulah pengawasan Allah. Pengawasan yang menguasai hati dan rahasianya. Lalaikah engkau dengan itu wahai diriku???
Sampai detik ini, kau selalu menikmati tur wisata. Ke Bandung, Surabaya, Malang, Solo,,,dan tempat-tempat yang lainnya yang engkau kunjungi. Tapi tahukah engkau wahai diriku tur yang sesungguhnya? Pariwisata sejati? Seharusnya engkau tahu itu, bukankah engkau senantiasa mempelajari itu, apakah hatimu tertutup api kesombongan hingga engkau selalu melalaikan wisata sejati?
Tur itu adalah sebuah tur yang berangkali tanpa henti. Itulah sebuah tur yang dimulai dari kelahiran, melintasi kematian, dan berakhir dengan ba’ats dan hisab. Tur itu menggariskan satu-satunya jalan bagi kalbu manusia, yang tidak dapat dihindari dan dielakkan. Jalan itu dari awal sampai akhir berada di genggaman Allah, berada di bawah pengawasanNYA yang tidak pernah lalai dan lengah. Untuk itu, siap siagalah wahai diriku. Bekerjasamalah dengan usiamu. Berkompromilah dengan umurmu. Agar usiamu dipenuhi dengan karya-karya yang menjadikan engkau mempunyai nilai dimata Allah. Agar usiamu siring sejalan dengan keberkahan hidup karenaNYA. Agar ketika kelak kau buka catatan kehidupanmu, kau akan tersenyum manis mendapatkan reward yang hakiki, bertemu dengan Rabb mu, Sang Maha Mencintai, Allah swt.
Suatu Ketika dapat pengingat dari seorang teman T.sipil : “ Sudah sejauh mana mimpi-mimpi dan targetanmu tercapai?” Okee.., Terima kasih Foedji telah diingatkan. Yang pasti saya selalu memiliki banyak mimpi yang ingin ku wujudkan satu persatu. Semogaa di Tahun ini mimpi-mimpi besarku tercoret.. Amiin J
Itulah tekadku, saya akan terus berjuang untuk meraih cita-citaku, aku bertekad untuk membahagiakan orang tuaku. Ingat, jangan berkecil hati karena kekurangan kita, ciptakan karya kita, ciptakan hasil kita, mantapkan niat kita menuju hasil yang sempurna.
Apabila kita lahir dalam keadaan miskin dan bodoh, itu bukan kesalahan kita, tapi kalau kita mati dalam keadaan miskin dan bodoh, itu murni kesalahan kita. Orang yang kaya itu bukanlah orang yang mempunyai harta yang melimpah tetapi orang yang kaya itu adalah orang yang kaya hatinya (bisa menerima apa adanya dari sang pencipta).
Semoga Pada Hari Ulang Tahunku ini terdapat refleksi untuk bergerak menuju tangga kesuksesan, semoga dapat menambah wawasan keilmuanku dan dapat mengajak orang sekitar untuk selalu mensyiarkan dengan ilmu yang kita punya.

Sajak Pengharapan
Sudah seberapa jauhkah aku melangkah?
Apakah sepanjang usiaku yang bertambah hari ini
Atau hanya bayangku saja yang mendahuluiku
Sementara aku tetap di sini
Jika aku dihadiahi umur setahun lagi
Akankah aku lebih baik dari tahun lalu?
Kupatut wajahku di depan cermin
Hanya kerut saja yang bertambah
Tidak kulihat kebijaksanaan Kesabaran,
dan semua pertanda seiring bertambahnya usia
Semoga saja kali ini,
Atau setidaknya hari ini
Ada yang lebih berarti
Ada yang nyata
Mengiringi hari-hariku

Shofuro, 14 Juni 2013 Pukul 12.30
Pengharap Ridho-Mu
Niqlatun Nafiah

0 komentar:

Posting Komentar

komentar untuk sesuatu yang lebih baik

Template by:

Free Blog Templates